Rabu, 20 Februari 2013

pengobatan keperawatan komunitas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
 Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji dalam Antropologi kesehatan bermula darisejak berakhirnya PDII, ahli-ahli antropolgi biologi dan Antropologi sosial budaya mualai meningkatkan perhatian mereka pada studi lintas budaya mengenai masalah kesehatan juga pda faktor bioekologi dan sosiokultural yang berpengaruh terhadap kesehatan dan timbulnya penyakit. Selain itu terdapat nayak faktor-faktor budaya yang yang sangat berpengaruh pada dunia kesehatan seperti perbedaan persepsi sakit dan sehat, perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi mengenai penyebab sakit, bahakan mengenai cara seseorang memandang penyakit sangat dtentukan oleh kebudayaanya.
Dalam sistem pengobatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Pengobatan barat adalah metode pengobatan yang sudah terstandarkan dan telah diuji secara ilmiah sehingga dipercaya sebagai pengubatan yang resmi dipakai belahan dunia. Sedangkan pengobatan timur memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan dan keampuhan dari pengobatan ini tidak dibuktikan melalaui penelitan ilmiah tetapi melalui pengamatan para praktisi pengobatannya sendiri, dipandang lebih sebagai seni (art of medicine) tidak seperti pengobatan barat yang dipandang sebagai bagian dari teknologi.
Permasalahan yang diangkat dalam paper ini adalah bagaimana dalam beberapa dekade ini pengbatan barat mulai dokombinasikan dengan pengobatan timur sebagai pengobatan pelengkap dan pengobatan alternatif.
Dari latar belakang diatas,kami tertarik untuk mempelajari mengenai pengobatan dalam bentuk makalah.

2.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
  1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan komunitas 2
  2. Untuk mempelajari lebih mendalam mengenai materi pengobatan.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN PENGOBATAN
Pengobatan adalah suatu tindakkan, usaha, aktivitas, cara yg kita lakukan untuk memulihkan kesehatan, setelah kesehatan kita bermasalah/terganggu. Dalam hal ini kesehatan bisa kita kelompokkan menjadi dua, yaitu kesehatan fisik & kesehatan mental.
Dalam bidang medis, kata pengobatan sinonim dengan kata terapi. Di antara psikolog, kata ini mengacu kepada psikoterapi. Terapi pencegahan atau terapi Profilaksis adalah pengobatan yang dimaksudkan untuk mencegah munculnya gangguan terhadap kesehatan kita.
2.2 MACAM-MACAM PENGOBATAN
Menurut Mangan (2003), cara pengobatan yang ada di kalangan masyarakat sekarang bisa disimpulkan kepada dua tipe pengobatan yaitu pengobatan cara barat  yang bersifat konvensional dan juga dianggap moderen serta pengobatan cara timur yang bersifat alternatif dan sering kali disebut pengobatan tradisional.  Secara umumnya, pengobatan timur bertujuan untuk meningkatkan sistem imun, menghambat pertumbuhan penyakit, mengurangi keluhan pengguna dan memperbaiki fungsi badan tubuh.  Berbeda dengan pengobatan barat  di mana sebagai contohnya bisa membuang tumor atau kanker dengan pembedahan, membunuh sel kanker dengan kemoterapi ataupun melakukan radioterapi untuk membunuh sel kanker yang kebanyakannya bersifat invasif pada tubuh manusia.
Paradigma yang diterapkan dalam pengobatan barat adalah  ’illness is the enemy’ dan pengobatan timur pula dengan paradigma  ’illness is not an enemy but caused unbalancing energy’ menyebabkan perbedaan cara pandang masyarakat serta cara aplikasi keduanya pada upaya pelayanan kesehatan  pada masyarakat.  Meskipun demikian, pengobatan tradisional ini diharapkan berkembang bersama pengobatan  moderen  supaya bisa saling mendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada masyarakat (Mushito, 2002).
I.            Pengobatan Tradisional
A.    Definisi
Menurut WHO (2000), pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.
 Selain itu, pengobatan tradisional juga salah satu cabang pengobatan alternatif yang bisa didefinisikan sebagai cara pengobatan yang dipilih oleh seseorang bila cara pengobatan konvensional tidak memberikan hasil yang memuaskan (Asmino, 1995).
B.     Jenis Pengobatan Tradisional
Menurut Asmino (1995), pengobatan tradisional ini terbagi menjadi dua yaitu cara penyembuhan tradisional atau traditional healing yang terdiri daripada pijatan, kompres, akupuntur dan sebagainya serta obat tradisional atau traditional drugs yaitu menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia dari alam sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit.  Obat tradisional ini terdiri dari tiga jenis yaitu pertama dari sumber nabati yang diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti buah, daun, kulit batang dan sebagainya.  Kedua, obat yang diambil dari sumber hewani seperti bagian kelenjar-kelenjar, tulang-tulang maupun dagingnya dan yang ketiga adalah dari sumber mineral atau garam-garam  yang bisa didapatkan dari mata air yang keluar dari tanah contohnya, air mata air zam-zam yang terletak di Mekah Mukarramah.
1.      Obat Herbal
A.    Definisi
Herbal identik dengan dunia tumbuh-tumbuhan yang tidak berkayu atau jenis  tanaman perdu. Dalam ilmu pengobatan, istilah herbal mempunyai pengertian yang cukup luas, yaitu segala jenis tanaman dan bagian-bagiannya yang yang mengandung beberapa bahan aktif yang dapat dipergunakan sebagai obat (therapeutic).
Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang  dibuat dari bahan alami seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar.  Selain itu, obat herbal juga bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral atau gabungan antara ketiganya (Mangan, 2003).  Sebanyak 150,000 daripada  250,000 spesis tumbuhan yang diketahui di dunia adalah berasal dari kawasan tropika.  Di Malaysia sahaja, kira-kira  1,230  jenis spesies tumbuhan telah lama digunakan di dalam rawatan tradisional (Dharmaraj, 1998).  Kaum Melayu misalnya sering menggunakan akar susun kelapa (Tabernaemontana divaricata), akar melur (Jasminum sambac), bunga raya (hibisus rosa sinensis) dan ubi memban (maranthaarundinacea) untuk rawatan kanser (Dharmaraj, 1998).
Dalam  pengobatan  tradisional ini, memang masih kurang data-datalaboratorium tentang khasiat serta manfaat tanaman-tanaman tersebut.   Oleh sebab itu, di kalangan ahli dokter moderan menganggap pengobatan alternatif ini kurang ilmiah karena tidak didukung dengan data klinis yang valid.  Para ahli  pengobatantradisional ini pada dasarnya melihat kesehatan sebagai satu pendekatan holistik di mana jika adanya berlaku gangguan pada salah satu organ tubuh maka ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada organ tubuh yang lainnya.  Tujuan  utama pengobatan ini dilakukan lebih kepada penyembuhan dengan menyeimbangkan kondisi organ-organ ini dan bukan hanya untuk menghilangkan gejala sahaja (Mursito, 2002)

B.     Keuntungan Penggunaan Obatan Herbal
Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang murah (Moh, 1998).  Ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam sendiri di halaman rumah sebagai bekalan.  Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar dan tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri.  Selain itu, efek samping yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih aman digunakan daripada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya.  Malah di kalangan masyarakat, obat herbal ini dianggap tidak memiliki  efek samping walaupun sebenarnya dalam setiap tumbuhan ini memiliki bahan kimia cuma dalam dosis yang relatif kecil sehingga tidak memberikan efek yang besar pada penggunanya (Mangan, 2003).
c. Konsep Pengobatan Herbal
§  Pendekatan yang digunakan lebih bersifat holistic. Tubuh manusia dilihat sebagai sebuah system harmoni yang selalu seimbang; tidak berfungsinya satu bagian tubuh akan menyebabkan ketidakseimbangan tubuh pada bagian yang lain. Jika tubuh kurang mampu melakukan penyeimbangan kembali, maka akan muncul sebuah penyakit. Jadi tujuan dari pengobatan herbal adalah usaha untuk membantu tubuh mengembalikan harmoni atau keseimbangan dalam tubuh.
§  Selain faktor eksternal, pengobatan herbal melakukan penyembuhan dengan memanfaatkan kekuatan penyembuh yang datangnya  dari faktor Spiritual, emosional, mental, dan fisikal. Kekuatan penyembuhan yang demikiandalam dunia medis modern biasa dikenal dengan Sistem Imun.
§  Sistem Imun penentu utama seseorang sehat atau sakit. Herbalogi fokus pada imunity tersebut. Sehingga pengobatan yang dilakukan untuk “Improve and maintain body immune system against external pathogen and pressure”.
§  Menggunakan seoptimal mungkin bahan  murni dari bahan herbal sebagai obat, tanpa tambahan zat kimia sintetis seperti pada pengobatan modern.

2.         Simplisia
Obat herbal ini biasanya disediakan dalam bentuk ekstrak bahan baku dari tanaman herbal yang ada  atau nama lainnya adalah simplisia.  Bahan bakunya bisa terdiri dari sebagian dari tumbuhan tersebut seperti bagian batang, daun, akar, kulit, serta buah, maupun seluruh bagian tumbuhan tersebut.  Simplisia ini juga bisa diolah dalam bentuk segar ataupun kering.  Untuk simplisia bentuk segar, ini harus segera digunakan selagi dalam keadaan baik dan juga dikhawatirkan akan tumbuh jamur atau mikroba lainnya.  Jika untuk penggunaan yang lama, biasanya akan digunakan simplisia bentuk kering supaya dapat mempertahankan kandungan metabolit yang penting dalam mengobati pasien. 
Kandungan metabolit ini terbagi dua yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder.  Metabolit sekunder inilah yang  memainkan peranan dalam bidang pengobatan.  Beberapa contoh senyawa metabolit yang ada dalam obat herbal ini adalah senyawa golongan alkaloida, glukosida, politenol, flavonoida, antosian, seskuiterpen dan saponin.  Jumlah metabolit sekunder dalam satu simplisia amat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, umur tanaman sewaktu dipanen, waktu panen serta kegiatan pasca panen.  Waktu panen sangat berhubungan dengan pembentukan metabolit sekunder, di mana yang terbaik adalah pada saat penghasilan metabolit sekunder pada kadar maksimum. Sebagai contoh, tanaman poko (mentha piperita) akan menghasilkan mentol tertinggi dalam daun mudanya saat tanaman itu berbunga.

3.         Pijat Tradisional
A.       Definisi
Pijat adalah sebuah perlakuan ”hands-on”, di mana terapis memanipulasi otot dan jaringan lunak lain dari tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Berbagai jenis pijat dari lembut membelai hingga teknik manual yang lebih dalam untuk memijat otot serta jaringan lunak lainnya.  Pijat ini telah dipraktikkan sebagai terapi penyembuhan selama berabad-abad yang hampir ada dalam setiap kebudayaan di seluruh dunia.  Ini dapat membantu meringankan ketegangan otot, mengurangi stres, dan membangkitkan rasa ketenangan.   Meskipun pijat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, hal itu terutama mempengaruhi aktivitas, sistem muskuloskeletal, peredaran darah, limfatik, dan juga saraf.

B.     Jenis Pijatan
Ada hampir 100 pijat tubuh yang berbeda-beda tekniknya.  Setiap teknik unik dirancang untuk mencapai tujuan tertentu.  Jenis yang paling umum diterapkan di Amerika Serikat dan semakin berkembang di negara-negara lain meliputi:
a.       Pijatan Aromaterapi: Minyak essensial dari tanaman dipiijat di atas kulit untuk meningkatkan penyembuhan dan efek relaksasi dari pijatan itu.  Minyak essensial ini diyakini memiliki pengaruh kuat pada suasana hati dengan merangsang dua struktur jauh di dalam otak yaitu sistem limbik dan hipokampus yang merupakan penyimpan emosi dan memori.
b.      Pijatan Craniosakral: tekanan lembut diterapkan pada kepala dan tulang belakang untuk memperbaiki ketidakseimbangan dan memulihkan aliran cairan serebrospinal di daerah-daerah tersebut.
c.       Pijatan Limfatik: Pijatan yang lembut dan berirama digunakan untuk meningkatkan aliran getah bening (cairan berwarna yang membantu melawan infeksi dan penyakit) ke seluruh tubuh.  Salah satu bentuk yang paling populer dari pijat limfatik, drainase limfatik manual (MLD), berfokus pada pengeringan kelebihan getah bening.  MLD biasanya digunakan setelah operasi (seperti mastektomi untuk kanker payudara) untuk mengurangi bengkak.
d.      Pijatan miofasial: tekanan lembut dan memposisi tubuh digunakan untuk relaksasi dan peregangan otot-otot, fasia (jaringan ikat), dan struktur terkait.  Biasanya terapis fisik dan terapis pijat yang terlatih menggunakan teknik ini.
e.       Terapi Polaritas: Suatu bentuk energi penyembuhan, terapi polaritas menstimulasi dan menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
f.       Refleksi: teknik khusus menggunakan ibu jari dan jari diterapkan pada tangan dan kaki.  Refleksologis percaya bahwa daerah ini mengandung "titik refleks," atau koneksi langsung ke organ tertentu dan struktur pada seluruh tubuh.
g.      Rolfing: Tekanan diterapkan  pada fasia (jaringan ikat) untuk meregangkan, memperpanjang, dan membuatnya lebih fleksibel. Tujuan dari teknik ini adalah untuk menyelaraskan tubuh sehingga menghemat energi, melepaskan ketegangan, dan fungsi yang lebih baik.
h.      Shiatsu: tekanan lembut jari tangan diterapkan terhadap titik-titik tertentu pada tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan aliran energi (dikenal sebagai qi) melalui jalur energi tubuh (disebut meridian).
i.        Pijatan Olahraga: Sering digunakan pada atlet profesional dan individu aktif lainnya, pijatan olahraga dapat meningkatkan kinerja dan mencegah serta mengobati cedera yang berhubungan dengan olahraga.
j.        Pijatan Swedia: Berbagai stroke dan teknik tekanan yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung, menghilangkan hasil metabolisme dari jaringan, meregangkan ligamen dan tendon, serta meredakan ketegangan fisik dan emosional.
k.      Pijatan  ’Trigger Poin’: Tekanan diterapkan untuk "memicu poin" (daerah lembut di mana otot-otot telah rusak) untuk mengurangi kejang otot dan sakit.
l.        Sentuhan Integratif: Suatu bentuk terapi pijat lembut yang menggunakan teknik non-sirkulasi.   Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasien yang dirawat di rumah sakit atau dalam perawatan hospis.
m.    Sentuhan Pengasih: Menggabungkan satu-satu fokus perhatian, sentuhan yang disengaja, dan pijatan sensitif dengan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup untuk pasien usia lanjut, sakit, atau pasien kritis (ADAM, 2010).

C.     Indikasi Pijatan
Pijat diyakini dapat mendukung penyembuhan, meningkatkan energi, mengurangi waktu pemulihan  cedera, meringankan rasa sakit, dan meningkatkan relaksasi, suasana hati, dan kesejahteraan.  Hal ini berguna untuk banyak masalah muskuloskeletal, nyeri punggung, osteoarthritis, fibromyalgia, dan terkilir.  Pijat juga dapat mengurangi depresi pada orang dengan sindrom kelelahan kronis, mudah sembelit (bila teknik ini dilakukan di daerah perut), menurunkan pembengkakan setelah mastektomi (pengangkatan payudara), mengurangi gangguan tidur, dan meningkatkan citra diri.
Di tempat kerja, pijat telah terbukti dapat mengurangkan stres dan meningkatkan kewaspadaan mental.  Sebuah studi (Cambron, 2006) menemukan bahwa pijat jaringan dapat mengurangi tingkat tekanan darah (pengurangan rata-rata 10,4 mm Hg dalam tekanan sistolik dan penurunan tekanan diastolik sebesar 5,3 mm Hg).  Studi lain menunjukkan bahwa pijat  memiliki efek menguntungkan pada rasa sakit langsung dan suasana hati di antara pasien dengan kanker tingkat lanjut (Kutner, 2008).
Menurut studi klinis yang dilakukan (Furlan, 2008), menunjukkan bahwa pijat mengurangi rasa sakit punggung kronis lebih efektif daripada perlakuan lainnya (termasuk akupunktur dan perawatan medis konvensional untuk kondisi ini) dan, dalam banyak kasus, biayanya juga kurang dari perlakuan lainnya.  Ibu dan bayi yang baru lahir juga tampak manfaat dari pijat.   Ibu yang dilatih untuk memijat bayi mereka sering merasa kurang tertekan dan memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan bayi mereka.  Bayi yang menerima pijatan dari ibu mereka juga cenderung lebih sedikit menangis, dan lebih aktif, waspada, dan ramah.  Bayi prematur yang menerima terapi pijat telah menunjukkan penambahan berat badan lebih cepat daripada bayi prematur yang tidak menerima terapi ini.  Bayi yang menerima pijat secara teratur juga mendapat tidur lebih baik, mengurangi masalah kenbung perut atau kolik, dan memiliki kesadaran tubuh yang lebih baik serta pencernaan lebih teratur (Beider, 2007). Studi yang dilakukan Vennesy pada tahun 2007 yang menyentuh tentang pengobatan secara fizikal ini menunjukkan bahwa pijat bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk anak-anak muda dan remaja dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
a.       Autism: Anak-anak autistik, yang biasanya tidak suka disentuh,menunjukkan perilaku yang kurang autis dan lebih sosial dan perhatian setelah menerima terapi pijat dari orang tua mereka.
b.      Dermatitis atopik: Anak-anak dengan masalah ini, tampaknya berkurangan kemerahan, bersisik serta gatal-gatal dan gejala lain jika menerima pijat.  Pijat sebaiknya tidak digunakan saat kondisi kulit meradang secara aktif.
c.       Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD): Pijat dapat memperbaiki suasana hati pada anak dengan ADHD dan membantu mereka merasa kurang gelisah dan hiperaktif.
d.      Bulimia: Studi menunjukkan bahwa remaja dengan gangguan makan merasa kurang tertekan dan cemas setelah menerima terapi pijat.
e.       Diabetes: Pijat dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi kecemasan dan depresi pada anak dengan diabetes.
f.       Rheumatoid arthritis: Anak-anak remaja dengan rheumatoid arthritis (JRA) telah terbukti kurang mengalami rasa sakit, kekakuan pada waktu pagi, dan kecemasan hasil daripada terapi pijat.
D.    Kontraindikasi Pijatan
Orang-orang yang mempunyai kondisi seperti gagal jantung, gagal ginjal, infeksi pada vena superfisial atau selulitis pada bahagian kaki dan lain-lain, pengumpalan darah pada kaki, masalah koagulasi, dan infeksi kulit yang bisa berjangkit.  Bagi pasien yang menderita kanker, perlu mendapatkan pengesahan daripada dokter mereka karena pijatan ini bisa merusakkan tisu yang rapuh akibat dari kemoterapi atau pengobatan radiasi.  Begitu juga dengan pasien goiter, ekzema dan lesi-lesi kulit lainnya ketika masih sedang kambuh serta pasien yang menderita osteoporosis, demam tinggi, kurang sel darah putih, masalah mental dan yang sedang pulih dari pembedahan harus mengelakan dari melakukan pijatan ini.

4.      Akupunktur
A.    Definisi
Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk jarum pada  titik-titik tertentu pada tubuh badan manusia dan digunakan untuk mengembalikan serta mempertahankan kesehatan seseorang dengan menstimulasi titik-titik itu.

B.     Indikasi melakukan akupunktur menurut WHO tahun 1991
a.       Saluran pencernaan dan lambung; untuk  mengatasi pelbagai masalah fungsional seperti masalah ekskresi asam lambung, nyeri kolik, otot dan peradangan
b.      saluran nafas; untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tubuh
c.       mata; kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi
d.      mulut; untuk mengatasi rasa nyeri setelah pencabutan gigi ataupun peradangan kronis
e.       saraf, otot dan tulang; yaitu masalah yang berkaitan dengan nyeri, kelemahan, kelumpuhan serta peradangan pada sendi
Akupunktur juga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyakit yang secara konvensional belum jelas pengobatannya dan apabila pengobatan konvensional sudah kurang bereaksi terhadap panyakit tersebut.  Akupunktur juga dapat digunakan secara beriringan dengan terapi konvensional ini dan terbukti dapat membantu penderita yang diserang penyakit berat seperti stroke dalam rehabilitasi mereka.
C.     Kontraindikasi Pengobatan Akupunktur
Seperti  yang telah diketahui, semua jenis pengobatan pasti ada kontraindikasinya.  Bagi akupunktur, kontraindikasinya adalah bagi penderita yang dalam keadaan hamil. Selain itu, penderita yang menggunakan pacu jantung ataupun pacemaker juga dinasihatkan untuk tidak memilih pengobatan akupunktur ini.  Dan dalam kerja menusuk, seorang akupunkturis tidak bisa menusuk dekat daerah tumor ganas dan juga pada kulit yang sedang meradang.WHO juga sedang meninjau tentang perlindungan dan pencegahan terhadap penularan Hepatitis dan HIV/AIDS melalui jarum akupunktur.  Praktisi akupunktur dan masyarakat yang menggunakan khidmat pengobatan akupunktur ini diharapkan diberi pendidikan tentang risiko yang bisa dialami dan cara kerja yang benar untuk menanggung ulangan keadaan ini.

    II.            Pengobatan Modern
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara-cara modern/ilmiah atau telah diuji cobakan dengan sebuah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan pengobatan barat  di mana sebagai contohnya bisa membuang tumor atau kanker dengan pembedahan, membunuh sel kanker dengan kemoterapi ataupun melakukan radioterapi untuk membunuh sel kanker yang kebanyakannya bersifat invasif pada tubuh manusia.
Namun, dari cara pembuatan, obat modern memiliki sedikit keunggulan karena dibuat dengan mesin dan pada umumnya dilakukan secara terukur dan melalui proses percobaan yang terkontrol. Dengan demikian, sterilisasi atau faktor kebersihan obat modern jauh lebih terjaga. Obat-obatan modern juga dibuat dengan menambahkan beberapa zat kimia sehingga bukan mustahil akan ada efek samping setelah mengkonsumsinya obat jenis ini. Pengobatan modern relatif lebih mahal karena bahan baku obat–obatannya sangat mahal dan harganya sangat tergantung pada banyak komponen.



2.3 PERBEDAAN PENGOBATAN HERBAL DENGAN PENGOBATAN KIMIA

Obat Herbal :
1.      Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
2.      Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
3.      Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
4.      Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerluakan pengobatan lama.
5.      Reaksi lambat tetepi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
6.      Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
7.       
Obat Kimiawi :
1.      Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
2.      Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
3.      Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
4.      Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
5.      Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
6.      Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
7.      Reaksi terhadap tubuh cepat.



BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGOBATAN
1.      .Penyuluhan
  1. Materi              :Pengobatan
  2. Tempat            :Cisurupan selatan
  3. Waktu             :3 Desember 2012
  4. Sasaran            :Warga Kampung Cisurupan Selatan
2.      Tujuan umum    :Responden dapat memahami mengenai pengobatan.
3.      Tujuan Khusus  :Responden dapat menyimpulakan kembali apa yang telah dipaparkan oleh penyuluh.
4.      Media                  : Power Point dan Bahan demonstrasi
5.      Pelaksanaan       :
Penyuluh
Audience
Media
Pendahuluan :
  1. Salam
  2. Perkenalan
  3. Apersepsi
1.Mendengarkan
2.Menjawab pertanyaan Penyuluh
-
Penyuluhan
  1. Menjelaskan Materi
  2. Season Tanya jawab
  1. Mendengarkan Materi
  2. Bertanya mengenai materi
1.Power Point
2.Bahan demonstrasi
Penutup
1.Penutupan
2.Salam penutupan
1.Menjawab salam penutuapn
-
















BAB IV
KESIMPULAN
Di dalam suatu ilmu kesehatan untuk menyembuhkan suatu penyakit ada dua macam pengobatan, yaitu pengobatan modern dan pengobatan tradisional. Pengobatan-pengobatan ini sangat berbeda satu sama lain. Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara-cara modern/ilmiah atau telah diuji cobakan dengan sebuah penelitian dan dapat dipertanggungjawabkan. pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan, dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan pengalaman masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa, perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.
Penggunaan ramuan tradisional memiliki efek samping negatif yang sangat kecil jika dibandingkan dengan obat–obatan medis modern. Hal ini dikarenakan, bahan baku ramuan tradisional sangat alami atau tidak bersifat sintetik. Meskipun demikian, obat herbal yang baru tetap harus melewati uji klinis yang sama dengan obat-obatan sintetik. Selama mengikuti takaran yang dianjurkan, proses pembuatannya higienis, dan cara penyimpanan yang baik, maka efek samping negatif ramuan tradisional ini tidak perlu dikhawatirkan.
Hubunganan di antara pengobatan alternatif dengan pengobatan modern bukanlah hubungan yang bersaing.  Pengobatan kedua-duannya hidup saling berdampingan dan bersama-sama menyediakan pilihan pengobatan untuk bermacam-macam penyakit.  Jadi untuk pemilihan obat yang baik pilihlah obat yang berkhasiat seperti obat Tradisional tapi tetap terjaga mutu dan kebersihannya seperti obat Modern.



DAFTAR PUSTAKA

dr Budi Laksono.2007.Tanaman obat dalam pengobatan modern.Semarang
Dr, Garima Sancheti, Shrivastava Anshu Dr dan Sanjay Pawar Dr .2006.Acharya Deepak http://translate.googleusercontent.com
Pramono, S,Katno. 2002.Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Balai Penelitian Tanaman Obat Tawangmangu.Fakultas Farmasi.UGM.Yogyakarta

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda